Nama Desa Duren Temanggung, Ternyata Ini Sejarahnya

Nama Desa Duren Temanggung, Ternyata Ini Sejarahnya
Kantor Pemdes Duren Kecamatan Bejen Temanggung (tris/reportase.one)

TEMANGGUNG – Di Indonesia, banyak dijumpai nama desa yang cukup unik. Salah satunya Desa Duren, Kecamatan Bejen, Temanggung ini. Dinamai desa Duren bukan berarti wilayah ini penghasil durian, namun penamaan ‘Duren’ ternyata tidak ada hubungannya sama sekali dengan buah yang dikenal lezat tersebut.

Dari penuturan salah seorang tokoh masyarakat Desa Duren, Mustofa (46) didampingi Totok, salah satu perangkat Desa Duren kepada jurnalis mengisahkan, penamaan ‘Duten’ bermula pada saat zaman penjajahan Belanda di Indonesia.

“Saat itu sekawanan tentara Belanda hendak memasuki wilayah desa Duren. Namun jalan menuju ke arah yang dituju tiba-tiba hilang dan tentu saja membingungkan mereka. Akhirnya tentara Kompeni berbalik ke Liyangan di selatan Wonoroto,” ungkap Mustofa, Selasa (24/1/2023).

Jadi, lanjut Mustofa, secara harafiah asal-usul nama Duren diartikan “Kudu Leren” (harus berhenti). Meski desa Duren sendiri pada beberapa puluh tahun silam banyak tumbuh pohon durian berukuran besar.

Masih kata Tofa, ada hal yang bisa dibilang mistis dan sakral di wilayah pedesaan yang berhawa sejuk itu. “Suatu ketika pernah ada pencuri yang mengambil sapi di wilayah desa ini, namun si pencuri tersebut tidak bisa keluar dari wilayah desa ini. Ya akhirnya ‘kudu Leren,” imbuhnya.

Selain memiliki nama yang unik, Desa Duren sendiri memiliki destinasi wisata yang cukup bagus, yakni Curug Onje dan Watu Bolong. Namun keduanya belum dikelola dengan baik sehingga kurang dikunjungi wisatawan. (tristanpakucir)